Setelah penandatanganan nota
kerjasama dengan PT. Sidomuncul pada awal Januari lalu, maka DPP Pertuni akan
segera menyelenggarakan Pelatihan Budidaya Tanaman Obat pada 9 Februari
mendatang. Pelatihan akan diselenggarakan di pabrik PT Sido Muncul TBK yang berada
di Klepu, Ungaran, Jawa Tengah. Pelatihan berlangsung selama 1 hari, sejak pagi
hingga sore. Dalam waktu yang singkat tersebut, pelatihan akan diberikan dengan
rangkaian materi yang cukup padat, yaitu meliputi teori dan praktik.
Tunanetra mengikuti kegiatan bertani, agaknya masih menjadi hal yang
kurang popular di tengah masyarakat kita. Namun, bukan berarti para tunanetra
tidak mampu menjalaninya. Toh, pada dasarnya keterampilan bertani dapat pula
menjadi salah satu bidang yang potensial untuk digeluti oleh tunanetra. Dengan
keyakinan tersebut, DPP Pertuni memantapkan langkah untuk membina tunanetra
dalam bidang pertanian. Langkah ini dimulai dengan menjalin kerja sama dengan
perusahaan jamu terbesar di tanah air, PT. Sidomuncul, yaitu dalam bentuk penyelenggaraan
pelatihan budidaya tanaman obat.
Pelatihan ini ditujukan bagi tunanetra yang tinggal di wilayah pedesaan.
Mereka biasanya memiliki lahan yang
dapat digunakan untuk bertani. Jenis tanaman yang akan dibudidayakan di
antaranya kencur, kayu manis, sereh, jahe, dan kunyit. Tanaman-tanaman tersebut
tidak memerlukan lahan luas untuk tumbuh. Sebaliknya, tanaman tersebut dapat
pula dibudidayakan di dalam pot maupun pollybag.
Dengan demikian, pembudidayaan tanaman
obat tersebut terbilang cukup mudah untuk ditekuni nantinya.
Ada sekitar 31 orang tunanetra yang akan mengikuti pelatihan ini. Mereka merupakan perwakilan dari beberapa DPC
Pertuni, seperti DPC Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Boyolali,
Kota Magelang, Kabupaten Klaten, serta Kabupaten Temanggung. Untuk mempermudah mengikuti pelatihan, maka setiap peserta diminta membawa satu orang pendamping. Dengan demikian, total peserta
adalah 62 orang.
Acara akan dibuka dengan sambutan dari Irwan Hidayat, Direktur Utama PT Sido
Muncul TBK, yang antara lain berisi sharing
kiat-kiat sukses menjadi seorang pengusaha jamu. Setelah sambutan dari Mohamad Hasan, Pembina Pertuni, acara juga akan
diikuti dengan penyerahan bantuan sarana komunikasi dari
PT Sido Muncul kepada DPP Pertuni
Pelatihan akan berlangsung dalam dua bagian utama. Pada sesi teori, peserta akan
menerima beberapa ragam materi tentang budidaya tanaman obat. Mulai dari pengenalan tentang tanaman obat, khasiat tanaman obat,
hingga sekilas tentang
penyakit. Melalui materi-materi tersebut,
diharapkan peserta dapat memperoleh pengetahuan dasar sebelum melanjutkan ke
pelatihan sesi praktik penanaman tanaman obat. Tak selesai sampai di situ.
Untuk memantapkan langkah para tunanetra dalam menekuni kegiatan bertani ini,
maka pelatihan akan ditutup dengan
testimony dan sharing dari petani binaan sido Muncul yang telah berhasil.
Di akhir pelatihan, tiap peserta pelatihan akan
mendapatkan contoh benih tanaman obat atau bahan
baku jamu. Dengan contoh tersebut, diharapkan peserta akan lebih mudah untuk selanjutnya membeli bahan serupa di pasar benih. Dengan
semua pembekalan tersebut, DPP Pertuni berharap para tunanetra dapat
benar-benar mempraktikan hasil pelatihan dengan membudidayakan tanaman obat di
rumah masing-masing. Selanjutnya, hasil budidaya tersebut – yang memenuhi
standar kualitas--akan dibeli langsung oleh PT. Sidomuncul.
***
Humas DPP Pertuni
Ramadhani