Rabu, 10 Desember 2014

Musda II Pertuni NTT,, 1-2 Desember 2014



Bertempat di wisma Diklat Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di
Kota Kupang, Musda II Pertuni NTT telah berhasil diselenggarakan.
Musda dimaksud berlangsung selama 2 hari yaitu dari Hari Senin tanggal
1 hingga Hari Selasa tanggal 2 Desember 2014, dengan hasil sebagai
berikut:


1.      Menetapkan program kerja periode 2014-2019.

2.      Memilih Bapak Adio Datus Libing sebagai Ketua DPD Pertuni NTT masa
bakti 2014-2019.

3.      Memilih Saudari Skolastika Langur, S.Sos sebagai Ketua Deperda.


Iyehzkiel Parudani melaporkan dari Kupang, Nusa Tenggara Timur

Musda VI Pertuni Lampung, 26 November 2014

Musda ke 6 Pertuni Lampung telah dilaksanakan pada hari Rabu/ 26 Nopember 2014 bertempat di gedung serba guna PSPRTTCN dan telah menyepakati :

1. Penetapan Garis Besar Program Pertuni Daerah (GBPPD) 2014-2019

2. Penetapan Sdr. Supron Ridisno, M.Pdi sebagai Ketua DPD Pertuni
Lampung masa bakti 2014-2019

3. Penetapan Sdr. Kanidi sebagai Ketua Deperda Pertuni Lampung

Mahretta Maha dan Eka Setiawan melaporkan dari Bandar Lampung

Senin, 08 Desember 2014

Sambangi Jambi, Pelatihan Komputer Dongkrak Kapasitas Tunanetra




Setelah Kulon Progo dan Malang, giliran tunanetra Jambi yang menjajal teknologi informasi. Melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh DPP Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia),  … tunanetra di Jambi memperoleh pelatihan komputer pada tanggal 9-13 Desember 2014 di Hotel Mega Indah Jl. Yusuf Singadikane, Bougenville IV No. 1 Telanai Pura,   Jambi. Kegiatan akan dibuka oleh Gubernur Jambi pada 10 Desember 2014, pukul 09:00-10:30 WIB.

Tunanetra juga harus mampu mengakses teknologi informasi. Pemikiran inilah yang mendorong DPP Pertuni menyelenggarakan pelatihan komputer bagi tunanetra. Betapa tidak. Dengan perkembangannya yang cukup pesat, semakin banyak aktivitas sehari-hari yang harus diakses melalui teknologi informasi.  Sebagai bagian dari masyarakat global, para tunanetra pun tak boleh ketinggalan dengan perkembangan teknologi tersebut.

Para instruktur yang juga merupakan tunanetra akan menyampaikan materi kepada peserta yang merupakan anggota Dewan Pengurus Cabang (DPC) Pertuni kota Jambi beserta tunanetra lain yang berdomisili di sekitar wilayah tersebut. Materi terdiri dari 25 persen teori  dan 75 persen praktik, yang terdiri dari pengenalan hardware, pengetikan dengan Microsoft Word, pencetakan (printing), hingga akses internet.  Komputer yang digunakan serupa dengan komputer pada umumnya, hanya saja dilengkapi dengan perangkat lunak pembaca layar. Dengan demikian, tulisan yang tampil di layar monitor dapat dikonversi dalam bentuk suara, sehingga tunanetra dapat mengaksesnya melalui pendengaran.

Dengan diselenggarakannya pelatihan komputer ini, diharapkan dapat terlahir instruktur-instruktur komputer tunanetra baru yang nantinya dapat menyalurkan ilmunya kepada tunanetra-tunanetra lain di sekitarnya. Selanjutnya, semakin banyak tunanetra yang memiliki keterampilan mengoperasikan komputer secara efektif, sehingga tunanetra dapat memiliki peluang lebih luas untuk berinteraksi dalam masyarakat, termasuk dalam memperoleh pekerjaan. 

 Berkat dukungan Yayasan Damandiri – sebuah lembaga yang aktif memberikan bantuan pada kegiatan pengembangan masyarakat di Indonesia, DPP Pertuni melanjutkan rangkaian pelatihan komputer ini.  Sejak tahun 2010 hingga 2012, pelatihan komputer telah berjalan sebanyak 10 angkatan dengan menghasilkan tak kurang dari 100 instruktur komputer tunanetra. Kemudian, masing-masing instruktur telah menyampaikan ilmu mereka kepada tunanetra-tunanetra lain di wilayah tempat tinggalnya, sehingga pada tahun 2014 telah ada sekitar seribu seratus tunanetra di seluruh Indonesia  yang mampu mengoperasikan komputer. Sebelumnya, kegiatan ini telah diadakan di delapan Propinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, NTT, Bali, dan Sumatera Selatan.  Mengingat besarnya manfaat yang dihasilkan, maka pelatihan komputer ini pun dilanjutkan pada tahun 2014 dengan menyambangi tiga kota, yaitu, Kulon Progo, Malang, dan Jambi.

***
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi
1.      Tri Bagio, Penanggung jawab pelatihan komputer untuk tunanetra dan Ketua III DPP Pertuni (08157111616)
2.      Mahretta Maha, Ketua II dan Pelaksana Harian DPP Pertuni: 081219935244

Minggu, 07 Desember 2014

Hong Kong Statement- World Blind Union Asia-Pacific (WBUAP)



We the participants at the WBUAP Mid-Term Regional General Assembly (Assembly) in  Hong Kong, 24th November, 2014,

1. Call upon all governments throughout the Asia-Pacific region (region) to ratify the  Marrakesh Treaty at the earliest opportunity so that persons who are blind or partially  sighted (blind) or who have other print disability, have full access to works of  literature, culture and to educational materials.

2. Welcome the opportunity to co-operate with the United Nations (UN) Development  Programme to build capacity across the region so that persons who are blind or who  have print disability are able to advocate for greater access to information.

3. Encourage development organisations to work with governments to support data  collection, develop disability inclusive policies and strategies to progress the action  plan of the Incheon Strategy.

4. Urge all governments and relevant bodies throughout the region to make all efforts  toward the speedy ratification and effective implementation of the United Nations  Convention on the Rights of Persons with Disabilities (UNCRPD). In particular,  prioritize to ensure the full and effective participation of persons with disabilities and  their representative organizations in strengthening independent monitoring  mechanisms, given that fewer than half of the countries in the world who have  ratified the UNCRPD have presented country and shadow reports to the UN.

5. Being moved by the enthusiasm and strong determination, expressed by women who  are blind through the Women’s Forum, campaign for the acceleration of women with  disabilities’ empowerment programmes, in accordance with the Asian and Pacific  inter-government Ministerial Declaration on Gender Equality and Women’s  Empowerment (UNESCAP, 2014).

6. In recognition of challenges and opportunities faced by youth who are blind in this  region, and the tremendous success of the Youth Forum held during this Assembly in  stimulating innovation and social entrepreneurship among youth of the region, it is  recommended that:
- a youth forum be held at future regional assemblies, and
- the World Blind Union (WBU) be requested to hold an international youth  summit.

7. Call upon all governments, businesses and other global partners to take the necessary  steps to ensure that essential technologies are available, accessible and affordable to  persons who are blind in the region, as it is through such technology that real  inclusion can be advanced and social isolation eliminated.

8. Initiate and implement a web accessibility campaign at the regional level to promote  the adoption of internationally recognised accessibility standards in web design,  APPs, e-learning and other ICT products and services; in consultation  with organizations of the blind.

9. Undertake to actively share best practice initiatives and programmes in areas of  fundraising and capacity development.

10. Noting  the high levels of unemployment and under employment of persons who are  blind in the region, task all governments to implement programs that enable full  participation in open employment including education programs for employers and  the community, transition to employment programs and the provision of specialist  equipment schemes by the government.

11. In recognizing that social enterprises have demonstrated their impact in creating  employment for persons who are blind, in changing public attitudes and in generating  funds to further the cause of the movement for people who are blind, the Assembly  urges the WBUAP and WBU to establish a task force to investigate how social  enterprises can be promoted and advanced.