Din Minta Maaf ke Pertuni
Jun 10, 2009 at 18:38 Jakarta, http://matanews.com
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan, pemerintah harus memperhatikan kaum tuna netra karena selama ini perhatian terhadap penyandang cacat masih belum maksimal. Masyarakat tuna netra juga dianggap masih kesulitan untuk memperoleh hak yang sama dengan masyarakat yang normal, sehingga mereka tersisihkan.
“Sesuai amanat UUD 1945, pemerintah harus mengatasi permasalahan yang menimpa masyarakat tuna netra,” kata Din Syamsuddin dalam acara Sarasehen “Peduli Kaum Tuna Netra” yang diselenggarakan Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Rabu.
Ia mencontohkan, masalah pendidikan juga sering menjadi kendala bagi mahasiswa tuna netra yang akan masuk ke perguruan tinggi, sehingga banyak sekali mereka yang tidak bisa masuk ke perguruan tinggi karena adanya diskriminasi dari pihak perguruan tinggi tersebut. “Kaum tuna netra juga banyak yang kesulitan untuk memperoleh pekerjaan, sehingga mereka banyak yang menganggur dan hanya mengandalkan keterampilan yang dimilikinya,” tuturnya.
Selain itu, aksesibilitas bagi kaum tuna netra juga masih minim serta belum adanya masjid khusus yang digunakan oleh kaum tuna netra. “Pemerintah harus segera mengatasi hal ini, sehingga mereka juga bisa memperoleh hak yang sama dengan masyarakat normal lainnya,” tuturnya.(*z/a)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar