Sabtu, 13 Maret 2010

Pelatihan Komputer untuk Tuna Netra Digelar

Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik
Senin, 8 Maret 2010 | 11:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa bilang tuna netra tidak bisa mengoperasikan komputer? Keterbatasan fisik mereka tidak menghalangi cita-cita yang menggebu untuk
maju seiring perkembangan zaman.

DPP Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) menggelar pelatihan komputer bicara untuk para tuna netra. Sekjend Pertuni Bayu Yulianto mengatakan pelatihan
ini bertujuan memberdayakan para tunanetra di Indonesia.

Para tunanetra tak boleh ketinggalan dalam kemajuan teknologi informasi yang makin pesat. "Komputer sudah jadi kebutuhan. Kalau tuna netra terpaku, mereka
akan ketinggalan. Dengan menguasai komputer, mereka dapat menguasai potensi mereka," tuturnya kepada Kompas.com sebelum acara pembukaan pelatihan dimulai
di Gedung Dewan Pers, Senin (8/3/2010).

Rencananya, pelatihan akan digelar dalam dua tahap. Tahap pertama direncanakan berlangsung lima hari dan akan diikuti 30 peserta dari wilayah DKI Jakarta,
Banten dan Jawa Barat. Setelah pelatihan, Bayu mengharapkan rekan-rekan tuna netra mendapat akses yang lebih luas terhadap lapangan kerja.

Maniso (33), salah satu pengurus DPD Pertuni DKI Jakarta merasa beruntung diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini. Melalui pelatihan ini, Maniso
berharap makin mengetahui komputer yang selama ini lazim dipakai oleh orang dengan fisik yang normal.

"Paling tidak, bahwa tunanetra itu di era sekarang tidak ketinggalan. Walau tuna netra punya keterbatasan, ternyata bisa punya akses teknologi seperti biasa,
main internet atau paling tidak bisa bikin surat sendiri," tuturnya.

Warga Kemanggisan ini mengaku dirinya sendiri masih minim pengalaman dengan komputer. Sebatas mengetik secara manual untuk membuat surat. Oleh karena itu,
pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang pijat dan penjual kerupuk keliling ini dan rekan-rekannya memberikan respon yang sangat baik.

Awalnya, Maniso mengaku bingung bagaimana memanfaatkan komputer karena mereka sendiri tidak bisa melihat tulisan dan membacanya. Lantas, bagaimana pelatihan
komputer untuk para tuna netra ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar